๐ Di bulan febuari ini sangat banyak event seru dalam mengupgreat kapasitas otak dan pikiran saya, di mulai tgl 4 febuari, acara ini hanya fun gratis, itung-itung buat otak sedikit istirahat agar ga kaku dipake buat bikin konten, acara ini lokasinya di Indonesia Convention Center BSD Tangerang keberangkatan pagi hari dari Bekasi bertemu dengan kawan lama sewaktu sekolah.
๐ Di tgl 8 Febuari dapat undangan free dari tiktok , saya pikir saya tidak akan di undang dalam acara offline tiktok yang lokasinya disebuah hotel Jakarta selatan, persis disamping kantor KPK. 1 hari sebelum hari H, kaget dapat email konfirmasi, karna ga ada persiapan akhirnya gagal, memang terkadang sesuatu yang tidak kita pikirkan tiba-tiba suka beneran terjadi, giliran dipikirkan dan berharap malah ga dapet.
๐ Lanjut di tgl 11 Febuarinya event dari NASS SUMMIT JAKARTA, yang diadakan oleh NAS.IO creator asal Israel yang membuat video durasi 1 menit setiap harinya, kalau ini memang sengaja saya ga dateng karena tiket masuknya $30/orang, maka saya bagikan undangan terbatas ini ke teman saya yang bahasa inggrisnya sudah mandarah daging, dan lama tinggal di Amerika.
๐ Eh ngomong-ngomong Amerika mengingatkan saya dengan riset yang dilakukan oleh professor John Bargh yang bekerja di New york university. Sebagai guru besar psikologi John Bargh dikenal dengan sebuah experiment yang beranama โBARGH HALLWAY THEOR โ
๐ Karyanya tersebut juga ditulis oleh MALCOM GLADWELL dalam buku BLINK (The Power of Thinking without Thinking ) sehinga menjadi terkenal keseluruh dunia.
๐ Riset beliau sangat sederhana yaitu menguji kekuatan kata-kata yang berefek pada tubuh manusia
๐ Dalam riset Bargh dia bereksperimen terhadap 40 mahasiswa yang telah bersedia melakukan hal yang diperintahkan untuk mengulang dan berkata-kata pada diri sendiri selama 30 hari, atau istilah kerennya disuruh melakukan self talk, bicara pada diri sendiri selama 30 hari.
๐ง๐ปโ๐ Ke 40 mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok A dan kelompok B. Kelompok A adalah kelompok yang selama 30 hari selalu bangun dan aktif setiap saat harus berkata pada diri sendiri hal-hal yang baik, yang positif, yang menyenangkan, contohnya :
๐ Hidup ini indah, hidup ini enak, cuaca menyenangkan rezeki lancar, selalu sehat, tuhan baik, pemerintah benar, kerja gampang, jualan mudah, sehat, lucu, asyik, BBM murah, apapun kata-katanya yang berkonotasi fun, positif diucapkan berulang-ulang selama 30 hari secara sadar kecuali tidur.
โน๏ธ Kelompok B setiap hari mengatakan hal-hal yang negative, yang sulit, yang tidak menyenangkan, misalnya, Tuhan jahat, memang nasih susah, kerjaan sulit, jaman gila, pemerintah korup, bangsa bejat, karyawan malas, temen berengsek, cari kerja susah, jalan macet, hujan terus, pemimpin tolol, semua hal yang memberi kesan marah, bete, galau semua dikatakan berulang-ulang selama 30 hari secara sadar kecuali tidur.
๐ Di hari ke 30 mereka diperintahkan untuk datang ke kampus antara jam 10 pagi sampai jam 1 siang, sepanjang HALLWAY atau koridor di siapkan kamera yang banyak, karna ada 100 responden yang datang dari beragam latar belakang hadir untuk menilai.
๐ฉ๐ปโ๐ญ Para responden melihat melalui monitor via kaca cermin, yang semua tidak diketahui oleh semua peserta, dan tidak ada yang tahu mana yang dari kelompok A, dan mana yang dari kelompok B, responden hanya diberikan kertas dengan gambar foto peserta beserta namanya, disana ada dua kolom A dan B.
๐ช Reponden yang disuruh melihat gerakan mereka, dan menulis apa perasaan kita pada saat itu, kira-kira mereka dari kelompok A, diconteng A, kalau dari kelompok B, dicontreng B. sangat sederhana.
โฒ Selama 3 jam 100 responden menilai setiap mahasiswa yang jalan melalui koridor panjang tersebut, setelah selesai kertas direview dikumpulkan dan lanjut makan siang bersama.
๐ฅ Selesai makan siang 100 jawaban responden disorotkan ke layar LCD projector.
๐ Apa yang terjadi ?
๐ข 100 responden tepat menebak 40% peserta tersebut mana yang dari kelompok A dan mana yang dari kelompok B dengan ketepatan 95%. Kami semua kaget namun kalau dipikir-pikir, ekspresi atau aura atau citra diri mereka demikian jelas terbaca.
๐จ Kekumuhan pancaran wajah peserta demikian jelas tergambar, padahal ia pada saat itu menggunakan three pieces suit yang rapi, jas 3 lapis sangat parlente. Kesuraman terpancar, walaupun dia pakain rapi dan dia dari kelompok B, disisi lain pancaran gloomy atau berkilau wajahnya berbinar dari salah seorang peserta walau dia hanya menggukana jeans dan kaos oblong demikian jelas terlihat, sehinga mudah mengkonfirmasi bahwa dia dari kelompok A
๐ค Melihat ketepatan tersebut, banyak responden bertanya apa yang terjadi ?
John menjelaskan dengan sederhana
manusia itu memiliki 1 triliun sel, setiap hari mati kira-kira 30 milyar sel, sehingga di hari ke 30 manusia itu berbeda dengan sel 30 hari yang laluโ (catatan. sel itu asliya adalah billion nano jumlahnya)
๐ Dalam 30 hari, sel yang mati tersebut diganti atau tumbuh sel baru, pada saat sel baru itu bertumbuh, sel tersebut netral sifatnya. Kita manusia bisa menulis apapun disel ini dengan pikiran dan kata-kata,
๐ญ Maka kalau dalam 30 hari anda mengatakan hal-hal negative berulang-ulang tanpa jeda membuat sel baru anda bereaksi sesuai apa database yang dituliskan. Sehingga orang tersebut, kumuh, butek, suram, gaptek, ga bisa apa-apa, sulit tidak menyenangkan dan lain sebagainya.
๐คน๐ปโโ๏ธ Disisi lain kalau selama 30 hari ditulis database positif, hasilnya ya positif, wajahnya berbinar, kulitnya terang, ceria, auranya menyenangkan, dan kita menjadi ingin dekat dengan orang tersebut. Demikian John menceritakan versi simpelnya,
๐จ inilah beberpa hal menarik dari pikiran manusia, sebagian pembahasan cara kerja pikiran manusia dalam mewujudakan setiap rencana yang dibuat , saya tulis disini https://rebrand.ly/thebrainhack
๐ Kalau mau dipikir-pikir lebih dalam lagi, inilah inti ajaran agama, yaitu agama saya, agama islam, berdzikir, mengingat Allah, bahkan di bulan RAMADHAN, kalau benar-benar 30 hari melakukan subconcius reprogramming seperti ini https://rebrand.ly/thebrainhack Semua orang bisa menjadi fitri, menjadi manusia baru setelahnya, dan di ISLAM masalah ini lebih jelas lagi.
โ๏ธ Namun saya selaku pribadi yang ga ngerti ilmu sainsnya, sampai John Barg mengurai dari sisi ilmu pengetahuan seperti ini. Emang dasarnya saya yang kadang suka sok keminter kalau ngomong. ๐ง Apa-apa harus logika masuk logika dulu baru percaya, padahal mbok percaya ajaran para Nabi dan kekasih Allah selesai semua masalah negative di dunia ini.
Jadi inget sabda Nabi Muhammad shallallahu โalaihi wa sallam
ู ููู ููุงูู ููุคูู ููู ุจูุงูููููู ููุงููููููู ู ุงููุขุฎูุฑู ููููููููู ุฎูููุฑูุง ุฃููู ููููุตูู ูุช
โBarang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.โ (Muttafaq โalaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)
Bukan cuma ngomong baik kepada orang lain, tapi ngomong yang baik dan positif ke diri sendiri.
๐๐๐๐ผ๐๐๐ผ๐ ๐๐๐ผ๐๐
แดแดสแดษดแด สแดส ษชษดษช แดแดษดแดษชษดษข แดษดแดแดแด แด
ษชสแดษขษชแดแดษด
~ Afree
money loves speed
